Search

Literasi Gizi di Indonesia Masih Kurang, Khususnya Tentang Susu Kental Manis - Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Berbagai studi menunjukkan pengetahuan gizi sangat mempengaruhi persepsi, pemilihan, dan pola makan masyarakat.

Sayangnya, literasi gizi di Indonesia masih rendah, mengakibatkan banyak terjadi mispersepsi dan orangtua yang keliru memberikan asupan gizi untuk anak.

Pengetahuan tentang susu misalnya, sebagian masyarakat beranggapan semua susu adalah sama.

Bahkan setiap minuman yang berwarna putih diasumsikan sebagai susu yang dapat memenuhi kebutuhan anak.

Oleh karena itu regulasi dan pengawasan pangan oleh pemerintah yang dalam hal ini adalah BPOM dan juga kontrol sosial dan edukasi oleh organisasi juga memegang peran penting.

Terkait masih rendahnya edukasi gizi di Indonesia, Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) berkerja sama dengan PP Mulimat Nahdatul Ulama menyelenggarakan acara “Sosialisasi Bijak Mengkonsumsi Susu Kental Manis” di Yogyakarta.

sosialiasi susu kental manis1
Yayasan Abhipraya Insan Cendikia Indonesia (YAICI) berkerja sama dengan PP Mulimat Nahdatul Ulama menyelenggarakan acara “Sosialisasi Bijak Mengkonsumsi Susu Kental Manis” di Yogyakarta.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta dalam sambutan yang dibacakan oleh Drh. Berty Murtiningsih, Pelaksana Harian Kadinkes DIY mengatakan, saat ini banyak beredar berita tentang dampak kental manis untuk anak-anak tapi masih banyak orang tua yang belum menyadarinya efek negatif nya.

Baca: GridHEALTH dan Danone SN Ajak Masyarakat Investasi Pangan Bergizi untuk Masa Depan Berkualitas

Baca: Kementan Lakukan Intervensi Gizi Sensitif Percepat Penurunan Stunting

Baca: Istri Berkomplot Dengan Selingkuhan Bunuh Suami Sendiri di Lampung, Pelaku: Saya Tak Menyesal

"Selama ini ada yang menganggap SKM adalah minuman yang direkomendasikan untuk mendukung kesehatan dan pertumbuhan anak," kata Berty saat pembukaan, Kamis (20/02/2020).

Padahal, kata Berty mengacu hasil penelitian ahli dari Intistut Pertanian Bogor, Dr Dodik Briawan mengatakan kadar gula dalam kental manis, tidak cocok dikonsumsi anak secara rutin.

"Kandungan susunya hanya 2-5,5 gram lemak jenuh yang memiliki dampak negatif bagi kesehatan kardiovaskure, kardiovaskuler," kata Berty Murtiningsih yang juga Kabid Pengendlian Penyakit Dinkes DIY.

Let's block ads! (Why?)



"susu" - Google Berita
February 20, 2020 at 06:19PM
https://ift.tt/2PpvK2j

Literasi Gizi di Indonesia Masih Kurang, Khususnya Tentang Susu Kental Manis - Tribunnews
"susu" - Google Berita
https://ift.tt/2M1UM5W

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Literasi Gizi di Indonesia Masih Kurang, Khususnya Tentang Susu Kental Manis - Tribunnews"

Post a Comment


Powered by Blogger.