REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK – Salah satu produsen susu tertua dan terbesar di Amerika Serikat (AS) yakni Borden Dairy Co diambang kebangrutan. Produsen susu terbesar kedua tersebut bahkan sudah mengajukan status kebangkrutannya pada Senin (6/1).
Pengajuan tersebut dilakukan berdasarkan kebangkrutan yang dirasakan sejak dua bulan terakhir. “Terlepas dari banyak pencapaian kami selama 18 bulan terakhir, perusahaan terus dipengaruhi oleh kenaikan biaya susu mentah,” kata CEO Borden Dairy dikutip dari CNN Business, Senin (6/1).
Tony mengungkapkan Borden Dairy juga harus menghadapi tantangan pasar yang dihadapi industri produsen susu. Dia mengatakan penurunan konsumsi susu sebanyak enam persen di AS sejak 2015 juga berdampak kepada bisnis perusahaannya.
Borden Dairy mencatat lebih dari 2.700 peternakan sapi perah juga tak lagi bertahan sejak 2019. Selain itu sebanyak 94 ribu peternakan sapi perah juga berhenti memproduksi susu sejak 1992.
Dengan begitu industri susu semakin menghadapi tantangan yang besar karena naiknya harga grosir yang disebabkan pemasok yang lebih sedikit. Sementara itu harga susu eceran lebih lemah karena konsumsi yang lebih rendah yang pada akhirnya berdampak apda margin Borden Dairy.
Tony mengatakan pihaknya mengajukan kebangkrutan karena tidak mampu membayar beban utangnya dan kewajiban pensiunnya. Hal tersebut terkait 3.300 karyawan yang 22 persennya dilindungi oleh perjanjian perundingan bersama.
Tony memastikan perusahaan sudah membahas berbagai rencana strategis potensial dengan para pemberi pinjaman. Tapi, kata dia, hal tersebut tidak mencapai kesepakatan untuk upaya yang akan dilakukan selanjutnya.
Dalam pernyataan rseminya, perusahaan beruaha menggunakan proses kebangkrutan untuk mengurangi utang dan memposisikan untuk kesuksesan jangka panjang. Sebab, konsumsi susu yang terus anjlok bersamaan dengan kenaikan harga telah melumpuhkan industri susu dengan utang.
Borden Diary mencapat penjualan bersih 1,2 miliar dolar AS pada 2018 tetapi memiliki kerugian bersih 14,6 juta dolar AS. Sementara sejak Januari 2019 hingga 7 Desember, Borden Diary melaporkan kerugian bersih sebesar 42,4 juta dolar AS.
Sebenarnya, Tak hanya Borden Dairy yang mengajukan status kebangkrutan. Produsen susu terbesar di AS lainnya seperti Dean Foods juga mengajukan status kebangkrutan pada 12 November 2019.
"susu" - Google Berita
January 07, 2020 at 11:04AM
https://ift.tt/36uLIyB
Produsen Susu Tertua di AS Ajukan Kebangkrutan - Republika Online
"susu" - Google Berita
https://ift.tt/2M1UM5W
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Produsen Susu Tertua di AS Ajukan Kebangkrutan - Republika Online"
Post a Comment