Search

Pasokan Wine dan Susu Impor Asal Eropa Bermasalah, Ada Apa? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha hotel dan restoran mengakui memang ada keterbatasan suplai terhadap produk minuman beralkohol maupun dairy product (susu) asal Eropa beberapa bulan terakhir.

Hal ini ada yang mengaitkan dengan upaya pemerintah Indonesia melakukan retaliasi atau pembalasan terhadap Eropa soal diskriminasi dan hambatan sawit Indonesia di pasar Eropa.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pusat Haryadi Sukamdani mengatakan memang dalam sebulan terakhir ada keterbatasan pasokan wine impor dari Eropa. Ia menduga ada kebijakan pemerintah terkait tarif atau kuota impor yang menyebabkan produk minuman beralkohol impor asal Eropa terbatas pasokannya ke Indonesia.


"Bukan hambatan, mungkin tarif, memang ada pengurangan suplai, tapi itu tak mempengaruhi kita, kalau tak ada dari Eropa, bisa dari Australia dan Amerika," kata Hariyadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/1).

Ia menegaskan dari sisi sektor hotel dan restoran tak ada masalah karena sumber pemasok lain masih banyak didapat. "Jadi ini hanya masalah taste, wine beda, itu bukan yang pokok," katanya.

Sementara itu, Ketua PHRI Bali Perry Markus mengatakan, berdasarkan informasi anggotanya di lapangan antara lain Chairman Bali Hotels Association (BHA) dan  Chairman Indonesian Food & Beverage Executive Assosiation (IFBEC) Bali, bahwa produk yang terkendala pasokannya dari Eropa justru produk susu. Sedangkan untuk wine tak ada masalah.

"So far hanya beberapa imported dairy product (susu) and sea urchin yang bermasalah, untuk Liquor (miras) and Wines so far so good," katanya.

Ia bilang berdasarkan laporan IFBEC untuk minuman beralkohol impor semua golongan belum ada masalah, terkait mendapatkannya di supplier baik principle maupun distributor.

"Mengenai wine yang masuk golongan type B ,saat ini pun kita masih bisa menemukan beberapa merek wine dari Uni Eropa," katanya.

Laporan Reuters, Minggu (22/12/2019) berjudul "European liquor off the menu in Indonesia as trade row escalates" mengungkapkan Komisioner Uni Eropa untuk Perdagangan saat itu Cecilia Malmstrom, pernah mengirim surat kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Indonesia pada 2019 yang kala itu dijabat Enggartiasto Lukita.

Malmstrom dalam suratnya yang dikirim pada September 2019 menyatakan "keprihatinan mendalam" karena Indonesia menolak permohonan importir untuk memasukkan minuman beralkohol dan jenis alkohol lainnya atau minuman keras (miras) dari Uni Eropa ke Indonesia.

Laporan itu mengungkapkan, sejak Agustus, Indonesia juga telah membatasi masuknya produk susu asal Uni Eropa, dengan memblokir persetujuan impor baru dan mengancam tarif tambahan.

Kepala Biro Humas Kemendag, Olvy Andrianita, saat dikonfirmasi, Rabu (8/1), mengatakan Kemendag tak mengeluarkan ketentuan yang melarang atau membatasi impor produk minuman beralkohol dan dairy product dari Uni Eropa.

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga juga mengemukakan tak ada pembatasan terhadap minuman beralkohol dan dairy product Uni Eropa. "Yang saya tahu nggak ada [larangan impor minuman beralkohol dan dairy product]," kata Jerry dalam konferensi pers gugatan RI terhadap UE atas RED II pada Selasa (7/1/2020) di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta.

[Gambas:Video CNBC]

(hoi/hoi)

Let's block ads! (Why?)



"susu" - Google Berita
January 09, 2020 at 03:42PM
https://ift.tt/37OHjqj

Pasokan Wine dan Susu Impor Asal Eropa Bermasalah, Ada Apa? - CNBC Indonesia
"susu" - Google Berita
https://ift.tt/2M1UM5W

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Pasokan Wine dan Susu Impor Asal Eropa Bermasalah, Ada Apa? - CNBC Indonesia"

Post a Comment


Powered by Blogger.